0882022044248
Meditama.id

Jalan Tembus Kaltim-Kalsel Dibuka Lewat Jalur Desa Kerang DayoHarapan Baru Pengendara Lintas Kalimantan

$rows[judul]

Meditama.id, TANAH GROGOT – Pembangunan jalan penghubung antara Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan melalui Desa Kerang Dayo, Kecamatan Batu Engau, Kabupaten Paser, menjadi angin segar bagi masyarakat setempat. Tak hanya mempercepat akses antarprovinsi, jalan ini juga membawa dampak langsung bagi warga yang selama ini mengandalkan akses terbatas menuju wilayah tetangga.

Jalur sepanjang sekitar 67 kilometer yang menghubungkan Desa Kerang Dayo dengan Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan ini semula dibangun sebagai jalan hauling untuk kendaraan angkutan batu bara. Namun, jalur tersebut juga dirancang agar dapat dimanfaatkan masyarakat umum.

Kepala Desa Kerang Dayo, Abdul Duis, menyampaikan bahwa pembangunan jalan di wilayah Kalimantan Timur sudah cukup baik dan nyaman dilalui. Tantangan justru masih ada di sisi Kalimantan Selatan yang masih memiliki titik rendah dan memerlukan pembangunan jembatan. “Pembangunan di sisi Paser sudah cukup lancar, tinggal menunggu penyempurnaan di bagian Kalsel,” ujar Abdul Duis, Rabu (14/5/2025).

Selain membuka akses, pembangunan jalan ini turut memberi dampak ekonomi bagi warga. Sekitar 100 kepala keluarga di Kerang Dayo menerima kompensasi pelebaran lahan, meskipun nilainya tidak besar karena hanya digunakan untuk infrastruktur jalan. Namun bagi warga, nilai tersebut bukan satu-satunya manfaat. Jalur ini memberi kemudahan bagi warga yang sebagian besar memiliki akar keluarga di Kalimantan Selatan.

“Mayoritas warga kami memang berasal dari Kalsel, jadi ini memudahkan mereka pulang kampung tanpa harus memutar jauh lagi,” kata Duis.

Pemerintah desa berharap pembangunan segera rampung, sehingga waktu tempuh yang saat ini berkisar dua jam bisa dipersingkat. Akses yang lebih cepat diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi, distribusi barang, serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar jalur. “Ini bukan sekadar jalan tambang, tapi juga jalan masa depan bagi warga desa,” tutup Duis. (dar)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)