Meditama.id, TANJUNG REDEB – Anggota DPRD Berau dari Komisi II, Agus Uriansyah meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau serius menangani pengoperasian Museum Batu Bara di Teluk Bayur. Hal ini disampaikannya setelah melakukan pertemuan denganDinas Pariwisata dan Badan Pengelolaan Aset Daerah.
Menurut Agus, museum tersebut merupakan salah satu dari tiga bangunan bersejarah peninggalan Belanda di Teluk Bayur yang saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Dua bangunan lainnya adalah bekas Kantor Camat dan Gedung Serbaguna yang sekarang dipakai untuk olahraga bulutangkis.
“Bangunan-bangunan ini punya nilai sejarah tinggi dan bisa jadi destinasi wisata budaya. Tapi sayangnya, sampai sekarang belum digunakan secara optimal,” ujar Agus.
Ia menjelaskan, dalam pertemuan itu, kedua instansi menyarankan agar pihak Kecamatan Teluk Bayur lebih aktif mengurus aset tersebut, termasuk menunjuk siapa yang bertanggung jawab atas pengelolaannya.
Di Teluk Bayur sendiri sudah ada dua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), baik di tingkat kecamatan maupun kelurahan. Camat dimintanya bisa mengambil langkah tegas untuk membantu proses ini.
Agus juga menegaskan bahwa karena bangunan tersebut milik pemerintah, pengelolaannya seharusnya berada di bawah Dinas Pariwisata. Terlebih, bangunan-bangunan itu sudah direnovasi dengan dana daerah yang cukup besar.
“Kalau tidak segera dikelola, sayang sekali. Apalagi bangunan ini punya potensi besar untuk pariwisata,” katanya.
Lebih lanjut, Agus menyebut ada pihak ketiga yang siap mendukung pengelolaan museum tersebut. Karena itu, ia mendesak Pemkab Berau untuk segera mengambil tindakan.
“Dukungan dari pihak luar sudah mulai ada. Jadi Pemkab jangan menunda-nunda lagi. Aset ini bisa jadi kekuatan baru untuk pariwisata daerah,” tutupnya.(adv/jek)
Tulis Komentar