0882022044248
Iklan DPRD Berau

Pemprov Kaltim Kucurkan Anggaran Pendidikan Gratis, Tahun Ini Alokasikan Rp750 Miliar

$rows[judul]

Meditama.id, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) tengah melakukan lompatan besar dalam sektor pendidikan melalui program pendidikan gratis bertahap yang menjadi bagian dari enam program unggulan “Gratispol”. Tak sekadar wacana, langkah ini mulai terimplementasi secara konkret sejak 2025, dan siap diperluas secara menyeluruh pada 2026.

Setelah mengucurkan Rp750 miliar pada 2025, Pemprov Kaltim mengalokasikan anggaran fantastis sebesar Rp2,1 triliun untuk tahun 2026, guna membebaskan biaya pendidikan dari jenjang SMA hingga program doktoral (S3). Kebijakan ini bukan hanya menyasar mahasiswa baru, melainkan mencakup seluruh pelajar aktif di berbagai jenjang pendidikan tinggi.

“Kami ingin menciptakan transformasi menyeluruh di bidang pendidikan. Ini bukan sekadar soal pembebasan UKT, tapi bagaimana kita membangun masa depan yang setara dan inklusif lewat pendidikan,” ujar Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud.

Untuk memudahkan akses dan transparansi, Pemprov juga meluncurkan aplikasi Pendidikan Gratis Go, sebuah platform digital yang memungkinkan pelajar dan mahasiswa mengelola pendaftaran dan data pembebasan UKT secara mandiri. Inisiatif ini menjadi langkah nyata digitalisasi pelayanan publik di sektor pendidikan.

“Cukup gunakan KTP dan memenuhi syarat domisili minimal tiga tahun di Kaltim. Kami pastikan prosesnya mudah, cepat, dan bebas dari birokrasi berbelit,” jelas Gubernur.

Langkah strategis ini juga mendorong keterlibatan pemerintah kabupaten/kota untuk memperluas cakupan pendidikan gratis dari PAUD hingga SMP, sehingga ekosistem pendidikan gratis bisa terbentuk dari hulu ke hilir.

Tak hanya fokus pada peserta didik, Pemprov Kaltim juga menyiapkan insentif untuk tenaga pendidik, mulai dari guru PAUD hingga dosen, sebagai bentuk investasi terhadap kualitas pengajaran.

Dengan kebijakan ambisius ini, Kaltim memposisikan diri sebagai salah satu daerah pelopor pendidikan gratis terintegrasi dan berbasis teknologi di Indonesia. Transformasi ini diharapkan mampu mempercepat lahirnya generasi unggul yang berdaya saing global, sekaligus mengurangi kesenjangan akses pendidikan di daerah-daerah tertinggal. (dar)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)