Meditama.id, JAKARTA — Kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia resmi memasuki babak baru. Lewat gelaran Owner’s Meeting Championship 2025/26 yang digelar di kantor pusat I.League, Jakarta, I.League menegaskan arah transformasi total untuk menjadikan Championship sebagai liga profesional yang sejajar dengan kompetisi elite Asia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh pemilik 20 klub peserta musim ini serta tokoh-tokoh penting sepak bola nasional, seperti Sekjen PSSI Yunus Nusi, Direktur Utama I.League Ferry Paulus, dan Direktur Operasional I.League Asep Saputra.
Lebih dari Sekadar Rebranding
Transformasi utama musim ini ditandai dengan perubahan nama kompetisi dari Liga 2 menjadi Championship. Menurut Ferry Paulus, perubahan tersebut bukan sekadar kosmetik, melainkan mencerminkan semangat baru dalam membangun ekosistem kompetisi yang sehat dan berkelanjutan.
“Kami ingin Championship menjadi liga yang tidak hanya kompetitif, tapi juga menjadi tempat pembinaan dan pertumbuhan klub secara profesional,” ujar Ferry.
VAR Penuh dan Elite Pro Academy: Dua Langkah Revolusioner
Salah satu gebrakan besar musim ini adalah penerapan VAR (Video Assistant Referee) secara penuh di seluruh pertandingan Championship. Dengan ini, Championship menjadi liga kedua pertama di Asia yang mengadopsi VAR secara menyeluruh.
Selain itu, I.League juga memperkenalkan Elite Pro Academy (EPA) sebagai platform pengembangan pemain muda yang terstruktur di setiap klub peserta. Program ini diharapkan bisa menjadi fondasi kuat untuk mencetak talenta berkualitas nasional.
“Kami tidak ingin hanya membuat liga yang seru, tapi juga menciptakan jalur karier jelas bagi pemain muda dari usia dini hingga profesional,” jelas Asep Saputra.
Apresiasi dan Antusiasme dari Klub Peserta
Langkah-langkah progresif yang dilakukan I.League disambut hangat oleh klub-klub peserta. Pendekatan baru seperti club licensing, pendampingan manajerial, serta regulasi finansial dianggap sangat membantu dalam meningkatkan kualitas tata kelola klub.
“Transformasi ini luar biasa. Pendampingan langsung dan standarisasi yang lebih profesional sangat membantu klub berkembang. Championship kini terasa jauh lebih bernilai,” ujar salah satu pemilik klub.
Harapan PSSI: Jadi Pilar Ekosistem Sepak Bola Nasional
Sekjen PSSI, Yunus Nusi, turut memberi dukungan penuh terhadap transformasi Championship. Ia menyebut langkah I.League sebagai bagian penting dari pembangunan ekosistem sepak bola nasional yang lebih sehat dan kompetitif.
“Championship bukan sekadar kompetisi lapis kedua, tapi kini menjadi simbol semangat baru profesionalisme di sepak bola Indonesia,” tegasnya. (tim)
Tulis Komentar