Meditama.id, TANJUNG REDEB - Memasuki awal Agustus, kondisi cuaca di Kabupaten Berau mulai menunjukkan tanda-tanda peralihan menuju musim kemarau.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPRD Berau, Thamrin, mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi dampak musim kemarau, terutama kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Berdasarkan laporan BMKG, wilayah Berau sudah mulai memasuki musim kemarau. Kami minta masyarakat, terutama yang tinggal di daerah rawan kebakaran, agar tidak membuka lahan dengan cara membakar,” ujar Thamrin.
Thamrin juga mendorong pemerintah daerah melalui dinas terkait agar meningkatkan langkah-langkah antisipatif, termasuk sosialisasi dan patroli rutin di wilayah-wilayah yang berisiko tinggi terhadap karhutla.
“Kita tidak ingin kejadian tahun-tahun sebelumnya terulang, di mana asap akibat pembakaran lahan mengganggu aktivitas warga bahkan sampai ke sektor kesehatan,” jelasnya.
Selain itu, Thamrin mengingatkan pentingnya menjaga ketersediaan air bersih di musim kemarau, terutama di kawasan pedalaman dan pesisir yang sering terdampak penurunan debit air.
“Distribusi air bersih harus jadi perhatian. Jangan sampai musim kemarau justru menimbulkan krisis air bagi warga,” tambahnya.
Thamrin juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh adat hingga generasi muda, untuk bersama-sama menjaga lingkungan dan mencegah aktivitas yang dapat memicu kebakaran selama musim kemarau berlangsung. (adv/jek)
Tulis Komentar