Meditama.id, TANJUNG REDEB  - Anggota Komisi II DPRD Berau, Sutami, menyoroti aktivitas sejumlah perusahaan yang membuka lahan di Kabupaten Berau tanpa mengindahkan aturan perizinan sesuai regulasi yang berlaku. Ia menilai masih banyak perusahaan yang melanggar ketentuan, termasuk dalam hal jarak pembangunan pabrik terhadap permukiman warga.

“Kami menemukan masih ada perusahaan yang belum melengkapi perizinan. Padahal regulasi jelas mengatur jarak minimal antara pabrik dan permukiman, yakni sekitar satu hingga dua kilometer,” ujar Sutami.

Namun, ia mengungkapkan adanya temuan pabrik yang hanya berjarak sekitar 500 meter dari pemukiman warga. “Ini jelas pelanggaran dan harus segera ditindak. Pemerintah daerah harus tegas terhadap perusahaan yang tidak patuh aturan,” tegasnya.

Sutami juga mengingatkan agar para pelaku usaha mematuhi ketentuan sejak awal pembukaan lahan hingga pembangunan fasilitas industri. Menurutnya, jika semua proses dilakukan secara profesional dan sesuai aturan, masyarakat akan merasakan manfaat jangka panjang.

“Saya yakin, kalau pengelolaannya baik dan sesuai ketentuan, masyarakat juga akan mendapatkan dampak positif dalam satu hingga dua tahun ke depan, khususnya di sektor pelayanan publik,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sutami turut menyoroti pentingnya rotasi tenaga medis, khususnya dokter, di puskesmas yang tersebar di wilayah pedalaman Berau. Ia menilai rotasi menjadi langkah strategis untuk menjaga kualitas pelayanan kesehatan.

“Rotasi dokter perlu dilakukan agar pelayanan tidak stagnan. Ini juga memberikan penyegaran bagi tenaga medis dan membuka peluang peningkatan mutu layanan,” jelasnya.

Sutami menyambut baik langkah Dinas Kesehatan yang telah mulai menerapkan kebijakan rotasi ini, dan menyebut Kecamatan Batu Putih sebagai salah satu wilayah yang akan merasakan dampaknya pada tahun 2026.

“Kami berharap proses rotasi ini berjalan lancar, termasuk penambahan fasilitas pendukung. Pelayanan kesehatan harus terus ditingkatkan demi kesejahteraan masyarakat di seluruh wilayah Berau,” pungkasnya (adv/jek)