0882022044248
Meditama.id

Disdikbud Paser Gagas Program TREND, Dorong Transformasi Literasi Digital di SMP

$rows[judul] Keterangan Gambar : Sosialisasi Trend di SMPN 6 Tanah Grogot belum lama ini.

Meditama.id, TANAH GROGOT – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Paser kini tengah melakukan langkah progresif dalam meningkatkan budaya literasi di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) melalui program bertajuk Transformasi Literasi yang Responsif, Efisien, dan Digital (TREND). Program ini menjadi bagian dari Aksi Perubahan (Akper) yang digagas oleh Kabid Pembinaan SMP, Novenandhana Hidayat Vijaya.

Lewat inisiatif ini, Noven—sapaan akrabnya—menargetkan akselerasi transformasi literasi siswa melalui pemanfaatan perpustakaan digital, sebagai solusi atas keterbatasan fasilitas literasi yang masih menjadi tantangan di banyak sekolah.

“Dari 66 SMP negeri di Kabupaten Paser, masih banyak yang belum memiliki akses optimal terhadap fasilitas literasi, baik dari sisi perpustakaan fisik, pustakawan, maupun akses internet,” ujar Noven, Selasa (27/5/2025).

Masalah ini berdampak langsung pada rendahnya kompetensi literasi siswa serta pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran. Padahal, sejak September 2024, Disdikbud Paser telah menghadirkan fasilitas perpustakaan digital di seluruh SMP. Namun, tingkat pemanfaatannya masih belum maksimal.

Tantangan Literasi Digital: Bukan Hanya Infrastruktur

Noven menjelaskan, kendala yang dihadapi bukan hanya soal sarana, tapi juga menyangkut minimnya pemahaman siswa dalam mengakses konten digital, serta kurangnya keterlibatan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam proses belajar-mengajar.

Lingkungan sosial dan budaya baca yang belum tumbuh kuat turut memperburuk situasi.

Untuk menjawab tantangan ini, Noven telah menyusun strategi TREND dalam tiga tahap waktu: jangka pendek, menengah, dan panjang.

Strategi Bertahap Program TREND: Mulai dari 10 Sekolah

Saat ini, program difokuskan pada 10 sekolah dengan kategori rapor kuning, sebagai upaya percontohan awal. Kemudian untuk jangka pendek ini juga, Noven menggagas pelatihan untuk pengelola perpustakaan digital, mengajarkan siswa cara menulis resensi buku dan mengadakan kompetisi, sampai monitoring dan mengevaluasi program yang berjalan.

"Untuk jangka menengah Ditargetkan berjalan 1 sampai 2 tahun," katanya. 

Untuk program jangka panjang dari 2026 sampai 2030, yaitu memperkenalkan langsung perpustakaan digital kepada siswa SMP, melatih siswa, guru, pustakawan tentang perpustakaan digital, dan meningkatkan keterampilan literasi siswa melalui perpustakaan digital untuk seluruh satuan pendidikan di Kabupaten Paser.  

"Program ini sementara menyasar 10 sekolah dengan rapor kuning di Paser," katanya. (adv/dar)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)