Meditama.id, TANJUNG REDEB – Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Berau, Elita Herlina, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera merancang dan melaksanakan program inovatif dalam upaya percepatan penanggulangan stunting di Kabupaten Berau.
Menurutnya, angka stunting di beberapa kecamatan masih menjadi persoalan serius yang membutuhkan penanganan lintas sektor secara terpadu dan berkelanjutan.
Elita juga menegaskan bahwa pencegahan dan penanganan stunting tidak bisa hanya mengandalkan program rutin atau pendekatan yang bersifat umum.
Ia menilai perlu adanya terobosan yang lebih menyentuh langsung akar persoalan di masyarakat.
“Stunting bukan sekadar persoalan gizi, tapi juga terkait pola asuh, sanitasi, dan edukasi. Pemda perlu membuat program yang kreatif dan tepat sasaran agar bisa menjawab kebutuhan di lapangan,” katanya.
Ia mencontohkan, program seperti edukasi gizi berbasis komunitas, pelibatan tokoh masyarakat, hingga pemanfaatan teknologi informasi bisa menjadi langkah-langkah inovatif yang diterapkan di tingkat desa dan kelurahan.
Pihaknya juga mendorong agar alokasi anggaran untuk program pencegahan stunting ditingkatkan, termasuk dukungan untuk kader posyandu, penyuluh kesehatan, serta pemberdayaan keluarga.
“Kami tidak ingin penanganan stunting hanya bersifat seremonial. Harus ada evaluasi, pemetaan wilayah rawan, dan inovasi yang konkret. Ini menyangkut masa depan generasi Berau,” tambahnya.
Elita juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk swasta dan organisasi masyarakat, untuk ikut ambil bagian dalam menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. (adv/jek)
Tulis Komentar