0882022044248
Iklan DPRD Berau

Pastikan Sistem Pengolahan Air Bersih Mampu Berjalan Baik

$rows[judul]

Meditama.id, TANJUNG REDEB - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Berau akan segera memulai pembangunan sebuah fasilitas pengolahan air bersih modern di Kampung Merancang Ulu, Gunung Tabur. 

Proyek ambisius ini bertujuan untuk menciptakan sistem pengolahan air yang lebih efisien dan andal sebelum didistribusikan ke rumah-rumah warga di daerah tersebut. 

Dengan anggaran sebesar Rp 23 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berau 2025, proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat, dengan pasokan air bersih yang lebih stabil dan terjamin.

Pembangunan fasilitas Water Treatment Plant (WTP) ini akan dimulai pada tahun depan. WTP yang direncanakan memiliki kapasitas pengolahan air sebesar dua unit mesin dengan masing-masing kapasitas 50 liter per detik, yang berarti total kapasitasnya bisa mencapai 100 liter per detik. Hal ini akan memastikan ketersediaan air bersih yang cukup untuk kebutuhan masyarakat Kampung Merancang Ulu dan sekitarnya.

Namun, meskipun proyek ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas layanan publik, Anggota DPRD Berau, Saga, memberikan beberapa catatan penting agar pelaksanaan proyek berjalan dengan baik dan sesuai harapan. 

Saga menekankan pentingnya pengawasan yang ketat, terutama setelah proyek selesai dibangun. Ia mengingatkan agar pengolahan air bersih tidak hanya sebatas pembangunan fisik, tetapi juga memastikan sistem pengolahan dapat berjalan dengan efektif setelah selesai.

“Beberapa proyek pengolahan air sebelumnya terhenti setelah selesai dibangun, tanpa pengawasan yang memadai. Ini sering menyebabkan kerugian, bahkan masyarakat menjadi korban karena air bersih yang seharusnya didistribusikan tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujar Saga. 

Ia berharap pembangunan WTP ini tidak hanya sekadar memenuhi target fisik, tetapi benar-benar memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Saga juga menyoroti tantangan geografis yang dihadapi dalam proyek ini, terutama terkait dengan penyaluran air ke daerah yang berbukit, seperti Merancang dan Tanjung Batu. 

Menurutnya, distribusi air bersih harus direncanakan dengan cermat agar tidak ada kendala di lapangan. “Kajian dan perencanaan yang matang sangat penting, karena kita ingin memastikan bahwa air bersih ini benar-benar bisa dirasakan oleh masyarakat di kawasan tersebut,” tegasnya.

Dengan anggaran besar dan perencanaan yang matang, proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan air bersih jangka panjang bagi masyarakat Berau, sekaligus menjadi langkah besar dalam mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. 

Masyarakat Kampung Merancang Ulu dan daerah sekitarnya pun berharap, dengan adanya pengolahan air bersih yang baru ini, mereka dapat menikmati akses air bersih yang lebih baik, tanpa hambatan di masa depan.(adv/jek)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)