Meditama.id, Balikpapan - Tongkat estafet kepemimpinan di tubuh Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Kota Balikpapan resmi berpindah tangan. Dalam Musyawarah Kota (Muskot) yang digelar di Swiss-Belhotel Balikpapan, Sabtu (17/5/2025), Sudiarto terpilih sebagai Ketua Umum periode 2025–2029 setelah mendapat dukungan penuh dari klub-klub anggota.
Terpilihnya Sudiarto menandai era baru PTMSI Balikpapan, dengan penekanan pada pembinaan berjenjang dan struktur kompetisi yang lebih tertata. Dalam visinya, Sudiarto menyoroti pentingnya pembinaan atlet sejak usia dini serta perlunya segmentasi turnamen agar potensi atlet lebih terukur.
“Selama ini, turnamen kita cenderung menyamaratakan semua kelas. Ke depan, kami ingin menyelenggarakan kompetisi khusus untuk kadet dan senior secara terpisah. Ini penting agar proses pembinaan tidak tumpang tindih,” jelasnya.
Tak hanya soal pembinaan, Sudiarto juga menyiapkan strategi jangka pendek menghadapi dua event besar yang sudah di depan mata: Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) dan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov). Ia telah menyiapkan instruksi bagi seluruh klub untuk mengidentifikasi dan menyiapkan atlet-atlet terbaiknya.
Sebagai gebrakan awal, Sudiarto mengungkapkan rencana merekrut atlet nasional untuk tinggal dan berlatih di Balikpapan. Tujuannya, bukan hanya memperkuat tim, tetapi juga menghadirkan figur inspiratif bagi atlet muda. “Kami ingin transfer ilmu dan semangat juang bisa langsung dirasakan para pemain muda. Dengan begitu, level permainan bisa meningkat,” katanya.
Pemkot Balikpapan Beri Dukungan Penuh
Dukungan atas kepengurusan baru datang dari Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Balikpapan, Ratih Kusuma. Ia menyebut PTMSI sebagai salah satu cabang olahraga dengan pergerakan paling dinamis di Balikpapan.
“PTMSI ini contoh organisasi yang dikelola dengan baik. Mereka aktif menggelar berbagai kegiatan dan mampu menjaga semangat olahraga tetap hidup, termasuk di kalangan ASN,” ujar Ratih.
Ia menambahkan, keterlibatan ASN dalam turnamen tenis meja belakangan semakin tinggi, bahkan beberapa instansi pemerintah kini memiliki ruang khusus untuk latihan. “Ini bentuk nyata bahwa olahraga semakin dekat dengan keseharian kita. PTMSI berperan besar dalam hal itu,” tambahnya.
Ratih juga berbagi kisah pribadi, mengenang masa pelatihannya di Lembaga Administrasi Negara (LAN), di mana tenis meja menjadi salah satu aktivitas rutin. “Saya ingat betul bagaimana semangat dan kebersamaan dibangun dari lapangan tenis meja,” ujarnya sambil tersenyum.
Menutup pernyataannya, Ratih berharap kepengurusan baru PTMSI dapat terus menghadirkan inovasi serta mempertahankan semangat kolaboratif dengan pemerintah kota. “Kami optimistis prestasi tenis meja Balikpapan akan terus meningkat, apalagi dengan kepemimpinan yang membawa semangat pembaruan,” tutupnya. (tim)
Tulis Komentar