Meditama.id, TANJUNG REDEB - Kabupaten Berau terkenal dengan destinasi wisatanya. Namun, dari ratusan destinasi wisata yang dimiliki, hanya empat lokasi destinasi wisata tang tercatat memberikan sumbangsing pada retribusi daerah.
Ketua Komisi II DPRD Berau, Rudi P Mangunsong mengakui bahwa pengelolaan sektor pariwisata di Bumi Batiwakkal masih cukup lemah.
Meskipun Kabupaten Berau dikenal memiliki ratusan destinasi wisata potensial, hanya empat lokasi yang tercatat aktif menyumbang retribusi daerah.
“Ini jadi pertanyaan besar. Mengapa dari sekian banyak tempat wisata, hanya empat yang menghasilkan retribusi? Ini menandakan masih banyak kawasan yang belum dikelola secara maksimal,” ungkapnya.
Menurutnya, beberapa objek wisata seperti air terjun dan pemandian air panas memang telah diberlakukan retribusi. Namun, hal itu belum cukup.
Pemerintah daerah harus lebih serius melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk kesiapan sarana dan prasarana di lokasi wisata.
“Jangan buru-buru bicara soal pungutan kalau tempat wisatanya sendiri belum tertata rapi. Fasilitasnya harus layak dulu, baru kita pantas menarik retribusi dari pengunjung,” tegasnya.
Lebih lanjut, Rudi juga menyayangkan minimnya perhatian pemerintah terhadap sektor ini, khususnya dari sisi anggaran. Padahal, pariwisata kerap digaungkan sebagai sektor unggulan dalam visi-misi kepala daerah.
“Kita punya kekayaan alam yang luar biasa, Tuhan sudah beri modal yang hebat. Tapi bagaimana sektor ini bisa berkembang kalau anggarannya minim? Promosi itu penting, tapi pembentukan satgas wisata dan penguatan kelembagaan juga tak kalah vital,” ucapnya.
Dirinya berharap, ke depan, pengembangan pariwisata di Berau m diiringi langkah nyata yang berdampak langsung pada peningkatan ekonomi masyarakat lokal.
"Jangan cuma jadi wacana. Harus ada kebijakan yang diikuti komitmen anggaran. Baru wisata bisa benar-benar menjadi sumber PAD dan membuka lapangan kerja,” pungkasnya. (adv/jek)
Tulis Komentar